balakampret

Always Cikipret, Always Niup Terompet

  • Home
  • Entertainment
  • Informatif
  • Pasang Iklan
Beranda » Cerbung (cerita gak nyambung) » Taplak di Marunda

Taplak di Marunda

Sore itu, 11 Desember 2010, langit di Jakarta tertutup awan hitam, udara dingin yang bertiup membuat tubuh ini malas untuk beraktifitas. Di base camp Taplak keplakkeplak koplak (warung tukang somay pastinya) para punggawanya lagi pada ngupil mikir,” mau jalan kemana sore ini ya?” Tak butuh waktu lama untuk menentukan pertanyaan tersebut, karena dengan sigap pemuda yang berkacamata, atletis, dinamis dan yang senyumannya paling manis (kalo ini pasti udah pada tau siapa orangnya kan? Ehm…) menjawab, “mendingan ke Marunda aja nyok”. Serempak usulan tersebut diberi sambutan tepuk tangan meriah diiringi kembang api menghiasi langit plus tiupan terompet oleh para punggawa Taplak.

Pukul 14.46 WIB, punggawa Taplak lepas landas. Oiya kali ini punggawa yang ikut adalah Ame, Agung, Aldian, Bayu, Herlambang (yang ini kembarannya Kim bun), Khafid, Naschan & Ryan, minus Carli alias Fajar alias Dulmatin yang lagi sibuk syuting. Pikiran gue melayang sejenak membayangkan keindahan pantai yang berpasir putih, berair jernih , dan burung terbang melayang tanpa kutang beban. Maklum, gue lama di Seoul, jadi belum tahu persis kondisi Jakarta kaya gimana, jiahaha.

Pukul 15.39 WIB atau pukul 17.00 di kampung gue di Seoul sana. Punggawa taplak mendarat. Hujan rintik – rintik menyapa mereka. Semua imajinasi gue buyar tiba – tiba (kaya kotoran yang ngambang terus ditimpuk atau ditusuk - tusuk pake lidi sama anak kecil.) Gak ada pasir putih, gak ada burung yang terbang melayang, gak ada yang nyebar duit pula, yang ada malahan Emak – emak yang nawarin dagangannya dengan paksa. “Ayo tong, ayo tong mampir dulu tong, jangan lewat sono tong, sono becek, dah parkir disina aja, tapi jajan dulu tong kalo mau markir disini tong” seru Emak tersebut sambil menggiring gue dan punggawa taplak masuk ke warungnya yang bocor akibat Hujan. Terpaksa deh, gue jajan disitu padahal perut masih kenyang kesumpel sama somay di base camp tadi. 

Saatnya mengeksplor lebih dalam keadaan pantai ini, gue sendiri masih belom percaya dengan pemandangan yang tersaji ini. Sampah dimana – mana, rumah penduduk yang asal berdiri menambah semerawut padahal tak jauh dari temapt tinggal mereka berdiri rusun – rusun yang siap menampung, tapi gue sendiri gak tau kenapa rusun – rusun tersebut belum ditempati. Air yang tadinya jernih berubah butek dicampur sampah pelastik. Hmmm, lagi lagi potensi alam terbaikan di atas negeri sejuta pesona ini.

Hujan udah reda, punggawa taplak mulai joged2 beraksi. Maen air pastinya, letaknya agak jauh dari penitipan motor. Tapi Karena ditemani temen – temen yang jago masak ngelawak semua, perjalanan menjadi singkat. Lagi lagi ditempat ini gue nemuin yang namanya Agung sampah, infrastrutur amburadul, mau maen air aja perlu perjuangan ekstra sampe sampe harus merelakan kulit mulusku ini tergores oleh tajamnya bebatuan (hahaha,lebay mode on). Lagi asik main air, dua ubur2 orang cewek berseragam pramuka biru – biru (untung aja gak warna ijo ijo, ntar si Bayu dirazia lagi, haha) ikut maen air juga. Tapi yang ini lebay banget maen airnya, udah kaya gak pernah ketemu air selama 46thn,Air laut yang rasanya asin dibuat kumur kumur (haha yang itu gue boong). Oiya, namanya Kiki (yang berkostum ala ninja tapi imut pastinya, haha) dan Nita (yang senyumannya manis banget, jiahaha). Anak BI (gue juga gak tau kepanjangannya apa, mungkin Bank Ilham atau Bank Irwan mungkin, yang pasti bukan Bank Indonesia). Kata Agung mereka punya motor mio warna biru, masih kata Agung hoby mereka jalan – jalan yang penting gak ngebeteiin, dan kata agung lagi artis favorit mereka ternyata temen maen gundu gue waktu dikampung loch, si Rizki the master potters.Situasi dan kondisi membuat kita akrab, dan kita pun….hmm…. stop, sampe sini aja ceritanya nanti ada yang marah lagi.

Tak terasa, waktu sudah pukul, punggawa taplak siap kembali ke habitatnya masing masing. Ame ke kobakan, Agung ke comberan, Aldian ke kolam ikan, Bayu ke dalem kendi, Khafid ke balik batu, Naschan ke dalem aqua gelas yang gopean, Ryan ke kuburan dan Herlambang ke kampung halamannya di Korea.




Tweet

Artikel keren lainnya:

Ditulis oleh Gisela Ayu pada tanggal
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Lihat versi seluler

Popular Posts

  • Kumpulan foto foto dan Profil Ayana (Achan) JKT48
    Kumpulan foto & profil Ayana (Achan) JKT48 - Ayana Shahab mempunyai nama panggilan achan, itu adalah nama Jepang-nya. Ya, Ayana memang...
  • Kumpulan foto foto dan Profil Nabilah (Ayu-Chin) JKT48
    Kumpulan foto & profil Nabilah JKT48 - Nabilah Ratna Ayu Azalia atau yang akrab disapa nabilah atau Ayu-Chin adalah personel termuda d...
  • Pengertian dan Proses Cetak Offset
    Pengertian dan Proses Cetak Offset - Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai cetak offset, mulai dari apaitu percetakan offset,...
  • Kumpulan kata kata parodi Iklan Tong Fang
    Kumpulan kata kata parodi Iklan Tong Fang - Now balakampret would like share a joke of the advertise from Tong Fang. Do you know Tong Fang...
  • TTS (Teka - Teki jayuS)
    *****Teka-teki Umum***** Apa perbedaan antara apel dan upil? Kalau apel di taruh di atas meja, kalau upil dioles di bawah meja Apa yang ...
  • Profil JKT48
    Profil JKT48 - JKT48 menjadi girlband dengan jumlah personel terbanyak saat ini dengan jumlah 26 personel dari sebelumnya 28 persone...
  • Kumpulan foto foto boneka Danbo
    Kumpulan foto foto boneka Danbo - Postingan kali ini balakampret akan memberikan kumpulan foto foto yang menggemaskan dari superstar do...
Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright © 2014 balakampret - Powered by Blogger
Versi Seluler